Kamis, 05 Januari 2012

HADITS TENTANG HAJI DAN IHRAM

1. Al fadhl bin abbas mengiringi rasulullah saw, lalu datang seorang wanita dari khats'am kemudian al-fadhl melihat kepadanya dan wanita itu melihat fadhl, lalu nabi mengalihkan wajah al-fadhl ke arah lain, wanita itu berkata"wahai rasulullah , sesungguhnya Alloh mewajibkan hambaNya untuk haji, ayahku terkena kewajiban itu namun ia sudah tua , tidak kuat duduk diatas kendaraan , apakah saya menghajikannya? Beliau menjawab "Ya, hal itu pada haji Wada.(HR Bukhari)

2. Umar ra berkata; Pergilah dengan berkendaraan  untuk mengerjakan ibadah haji, sebab, sesungguhnya haji itu adalah salah satu dari dua macam jihad (HR Bukhari)

3.Abu tsumamah bin abdullah bin anas  berkata; anas menunaikan haji di atas kendaraan, dan ia itu bukan orang yang pelit, ia menceritakan  bahwa rasulullah menunaikan  haji dengan naik kendaraan , kendaraan itulah yang mengangkut beliau dan barang-barang beliau (HR Bukhari)

4.Abu hurairah ra , berkata"nabi ditanya , amal apa yang paling utama beliau bersabda"Iman kepada Alloh dan rasulNya, kemudian apa ? beliau bersabda"berjuang di jalan Alloh, kemudia apa ? beliau bersabda "Haji yang mabrur (HR Bukhari)

5.Aisyah ummul mukminin ra ia berkata, wahai rasulullah kami melihat bahwa jihad itu seutama-utama amal,apakah kami tidak perlu berjihad? nabi saw bersabda"tidak, bagi kalian jihad yang paling utama adalah haji mabrur (HR Bukhari)

8.Dari Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma, bahwasanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda:"Islam didirikan atas lima perkara, yaitu menyaksikan bahwasanya tiada Tuhan melainkan Allah dan bahwasanya Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berhaji ke Baitullah dan berpuasa dalam bulan Ramadhan." (Muttafaq ‘alaih)

10. Dari Abu Hurairah r.a. pula, katanya: "Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda:"Barangsiapa mengerjakan haji, lalu ia tidak berbuat kelalaian dan tidak pula mengerjakan dosa - yakni kemaksiatan besar atau yang kecil tetapi berulang kali, maka ia akan kembali dari ibadat hajinya itu-sebagaimana pada hari ia dilahirkan oleh ibunya-yakni tidak ada dosa dalam dirinya samasekali." (Muttafaq 'alaih)

29.)Hadis riwayat   Jabir bin Abdullah ra.:
Dari Atha, ia berkata: Aku mendengar Jabir bin Abdullah ra. mengatakan: Saat aku bersama beberapa orang, kami para sahabat Muhammad saw. pernah hanya berihram haji saja. Atha berkata: Jabir berkata: Pada pagi hari tanggal empat bulan Zulhijah, Nabi saw. datang lalu beliau memerintahkan kepada kami untuk bertahallul. Atha berkata: Jabir berkata: Bertahallul-lah kalian dan gauli istri. Atha berkata: Rasulullah tidak mewajibkan mereka, tapi beliau membolehkannya untuk mereka. Selanjutnya Jabir berkata: Ketika kesempatan kami tinggal lima hari sebelum berangkat ke Arafah, beliau menganjurkan kami agar menggauli istri-istri kami. Setelah itu kami berangkat ke Arafah dan kemaluan kami masih meneteskan mani (maksudnya kami baru saja selesai menggauli istri kami). Ia berkata: Jabir berkata dengan tangannya seakan-akan aku melihatnya menggerakkan tangannya, ia berkata: Lalu Nabi saw. berdiri di hadapan kami dan bersabda: Kalian sudah tahu bahwa sesungguhnya aku adalah orang yang paling takwa kepada Allah, orang yang paling jujur dan yang paling berbakti di antara kalian semua. Kalaulah (aku tidak membawa) hewan sembelihanku, niscaya aku akan bertahallul sebagaimana kalian bertahallul. Seandainya aku tahu dari awal, aku tentu tidak akan menyembelih hewan sembelihan. Karena itu, maka bertahallul-lah. Lalu kami semua bertahallul, kami dengar dan kami taati. Atha berkata: Jabir berkata: Lalu datang Ali dari tempat tugasnya dan bertanya kepada Jabir: Engkau berniat ihram apa? Ia (Jabir) menjawab: Seperti ihramnya Nabi saw. Kemudian Rasulullah saw. lalu bersabda kepadanya: Sembelihlah hewan kurban dan tetaplah engkau dalam keadaan ihram. Kemudian Ali menyembelih hewan sembelihan. Melihat hal itu Suraqah bin Malik bin Ju`tsum berkata: Wahai Rasulullah, Apakah umrah itu hanya untuk tahun ini saja ataukah untuk selamanya (sekali saja)? Beliau menjawab: (Sekali) untuk selamanya
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 2131

Tempat memulai ihram
6. Ibnu abbas ra. berkata "Rasulullah telah menetapkan miqat(Tempat mulai berihram haji atau umrah) yaitu :
bagi orang madinah di Dzul hulaifah,
bagi penduduk syam dari Al - juhfah
orang najed dari qurnul manazil
orang yaman dari yalamlam
itu semua bagi mereka dan bagi orang-orang dari tempat itu walaupun bukan penduduk tempat itu, ayang akan ihram , haji atau umrah, Adapun orang -orang yang tempatnya lebih dekat ke mekkah dari tempat-tempat itu maka ihramnya dari tempat tinggalnya, begitulah sehingga penduduk mekah berihram dan talbiyah dari mekkah (HR Bukhari)

Pakaian Ihram
7. Aisyah berkata; Janganlah menutup hidung dengan kain, janganlah memakai cadar, jangan mengenakan pakaian yang dicelup dengan waras (tumbuhan warna kuning yang harum baunya) dan jangan mengenakan pakaian yang dicelup dengan Za'faran (HR Bukhari)


9. Dari Abu Hurairah r.a., bahwasanya: "Rasulullah s.a.w. berkhutbah kepada kita lalu bersabda: "Hai sekalian manusia, sesungguhnya Allah mewajibkan atasmu semua akan beribadat haji, maka kerjakanlah ibadat haji itu." Kemudian ada seorang lelaki bertanya: "Apakah itu untuk setiap tahun, ya Rasulullah?" Beliau s.a.w. berdiam saja - yakni tidak menjawab pertanyaannya tadi - kemudian orang itu menanyakannya sampai tiga kali. Rasulullah s.a.w. lalu bersabda: "Jikalau saya menjawab: "Ya," niscayalah beribadat haji akan menjadi wajib setiap tahun sekali, dan tentu engkau semua tidak akan kuasa mengerjakannya." Selanjutnya beliau s.a.w. bersabda: "Tinggalkanlah aku - yakni janganlah menanyakan padaku - apa-apa yang saya tinggalkan untukmu semua - yakni apa-apa yang tidak saya sebutkan. Hanyasanya yang menyebabkan rusaknya orang-orang yang sebelummu semua itu ialah karena mereka terlampau banyak bertanya dan senantiasa menyalahi pada Nabi-nabi mereka. Maka dari itu, apabila saya memerintahkan kepadanmu semua dengan sesuatu perkara, lakukanlah itu sekuat tenaga yang ada padamu semua dan jikalau saya melarang engkau semua dari sesuatu perkara, maka tinggalkanlah itu." (Riwayat Muslim)



11. Dari Abu Hurairah r.a. pula bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Umrah ke umrah yang berikutnya adalah menjadi penutup dosa dalam waktu antara dua kali umrahan itu, sedang haji mabrur , maka tidak ada balasan bagi yang melakukannya itu melainkan syurga." (Muttafaq 'alaih)
14.)Hadis riwayat   Ibnu Umar ra.:
Bahwa seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah saw. tentang pakaian yang boleh dikenakan oleh orang yang sedang berihram? Rasulullah saw. bersabda: Janganlah kalian mengenakan baju, kain serban, celana, tutup kepala dan sarung kaki kulit, kecuali bagi orang yang memang tidak memiliki sandal, maka ia boleh memakai sarung kaki tersebut dengan syarat ia harus memotongnya sampai di bawah mata kaki. Juga jangan memakai pakaian apapun yang dicelup dengan minyak za`faran dan wares Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 2012


15.) Hadis riwayat   Ibnu Abbas ra., ia berkata:Aku mendengar Rasulullah saw. ketika sedang berkhutbah, beliau bersabda: Celana (boleh dikenakan) bagi orang yang tidak mempunyai lembaran kain dan sarung kaki bagi orang yang tidak mempunyai sepasang sandal. Maksudnya untuk orang yang sedang berihram Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 2015
16.) Hadis riwayat   Ya`la bin Umayah ra., ia berkata: Salah seorang sahabat datang menemui Nabi saw. ketika beliau berada di Ji`ranah, dengan mengenakan jubah yang sudah ditaburi minyak wangi. Atau bekas dari minyak wangi. Sahabat itu bertanya: Apa yang baginda perintahkan untuk aku lakukan dalam umrahku? Saat itu wahyu sedang turun kepada Nabi saw. dan beliau ditutup dengan pakaian. Ya`la berkata: Aku senang sekali jika aku dapat menyaksikan Nabi saw. sedang menerima wahyu. Umar berkata: Apakah engkau suka menyaksikan Nabi saw. sedang menerima wahyu? Kemudian Umar menyingkap kain yang menutupi beliau, lalu aku memandang beliau sedang mendengkur. Aku memperhatikan seperti suara anak unta. Ketika wahyu telah turun, beliau terbangun dan bertanya: Di mana orang yang bertanya tentang umrah tadi? Selanjutuya beliau bersabda: Bersihkanlah dirimu dari bekas minyak wangi yang engkau pakai, lepaslah jubahmu dan lakukanlah umrah seperti engkau melakukan haji  Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 2017


Keutamaan hari arafah
12. Dari Aisyah radhiallahu 'anha pula bahwasanya Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Tiada suatu haripun yang di situ Allah lebih banyak memerdekakan hambaNya dari siksa api neraka daripada hari Arafah." (Riwayat Muslim)

13. Dari Ibnu Abbas radhiallahu 'anhuma bahwasanya Nabi s.a.w. bersabda:
"Mengerjakan umrah dalam bulan Ramadhan itu menyamai pahalanya dengan sekali haji atau sekali haji beserta saya." (Muttafaq 'alaih)





 
Talbiah
17.)Hadis riwayat   Abdullah bin Umar ra.:
Bahwa talbiah Rasulullah saw. adalah Labbaik Allahumma labbaik, labbaika laa syarika laka labbaik innal hamda wan ni‘mata laka wal mulku laa syarika lak (Aku penuhi panggilan-Mu, wahai Allah, aku penuhi panggilan-Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu. Sesungguhnya segala puji, segala nikmat dan semua kerajaan adalah milik-Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu)
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 2029

Menerima pemberian saat ihram
18.) Hadis riwayat   Sha`ab bin Jatsamah Al-Laitsi ra.:
Bahwa Ia pernah menghadiahkan seekor keledai liar kepada Rasulullah saw. ketika beliau berada di desa Abwa' atau Waddan. Namun Rasulullah saw. mengembalikan keledai itu kepadanya. Ketika Rasulullah saw. melihat perubahan wajah Sha`ab karena pemberiannya dikembalikan, beliau bersabda: Aku tidak akan menolak pemberianmu ini jika aku tidak sedang dalam keadaan ihram Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 2059

19.) Hadis riwayat   Abu Qatadah ra., ia berkata:
Kami pernah bepergian bersama Rasulullah saw. hingga ketika sampai di daerah Qahah, di antara kami ada yang sedang berihram dan ada pula yang tidak, aku melihat sahabat-sahabatku sedang mengintai sesuatu dan setelah kulihat ternyata seekor keledai liar, segera aku memasang pelana kudaku dan mengambil tombakku. Baru saja tubuhku berada di atas kuda, tiba-tiba cambukku terjatuh. Maka aku katakan kepada teman-temanku, yang dalam keadaan ihram: Berikan kepadaku cambukku itu! Namun mereka semua berkata: Demi Allah kami tidak akan membantumu sama sekali. Maka aku pun turun dari kuda untuk mengambilnya sendiri. Lalu aku naik kuda lagi dan aku temukan keledai dari belakang yang telah berada di balik sebuah bukit kecil dan akhirnya aku menikamnya. Setelah aku sembelih, aku membawanya kepada teman-temanku. Kutawarkan kepada mereka. Sebagian dari mereka berkata: Makanlah! Sedang sebagian yang lain mengatakan: Jangan kalian makan! Saat itu Nabi saw. berada di depan kami maka aku gerakkan kudaku dan aku kejar beliau, kemudian bersabda: Daging itu halal, makanlah! Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 2062

Binatang yang boleh dibunuh
20.)Hadis riwayat   Aisyah ra., istri Nabi saw. ia berkata:
Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: Ada empat macam binatang jahat yang boleh dibunuh di tanah halal dan tanah haram, yaitu burung elang, burung gagak, tikus dan anjing buas Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 2068

21.)Hadis riwayat   Abdullah bin Umar ra.:
Dari Nabi saw. beliau bersabda: Ada lima macam binatang yang tidak berdosa atas pembunuhnya di tanah haram dan dalam keadaan ihram, yaitu tikus, kalajengking, burung gagak, burung elang dan anjing buas Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 2073

Mencukur rambut
22.) Hadis riwayat   Kaab bin Ujrah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. mendatangiku pada waktu perjanjian Hudaibiyah. Ketika aku sedang menyalakan api, Qawariri berkata: Di bawah periukku, sedang Abu Rabi` berkata: Di bawah kualiku dan banyak sekali kutu bertaburan di wajahku. Melihat hal itu, beliau bertanya kepadaku: Bukankah kutu di kepalamu itu menyusahkanmu? Aku jawab: Ya. Beliau bersabda: Cukurlah dan berpuasalah tiga hari atau berilah makan enam orang miskin atau sembelihlah seekor kambing Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 2080

Berbekam saat ihram
23.)Hadis riwayat   Ibnu Abbas ra.:
Bahwa Nabi saw. pernah berbekam dalam keadaan sedang ihram
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 2087

24.)Hadis riwayat   Ibnu Buhainah ra.:
Bahwa Nabi saw. pernah membekam tengah kepalanya ketika beliau berada di jalan menuju kota Mekah ketika beliau dalam keadaan ihram
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 2088

Mandi saat ihram
25.) Hadis riwayat   Abu Ayyub Al-Anshari ra.:
Dari Abdullah bin Hunain, ia berkata: Aku diutus oleh Abdullah bin Abbas untuk menemui Abu Ayyub Al-Anshari dan aku dapati ia sedang mandi di antara dua batang pohon dengan bertabir selembar kain. (Abdullah bin Hunain) berkata: Aku mengucapkan salam kepadanya. Dia bertanya: Siapakah itu? Aku menjawab: Aku, Abdullah bin Hunain, Ibnu Abbas mengutusku untuk bertanya kepadamu tentang bagaimana Rasulullah saw. mencuci kepalanya ketika sedang ihram. Abu Ayyub kemudian menarik pakaian tadi dan menunduk hingga yang tampak olehku kepalanya saja, lalu berkata kepada seseorang yang menuangkan air: Siramlah! Si pelayan tadi menyiram kepalanya. Lalu aku lihat dia menggerakkan kepalanya dengan membolak-balikkan kedua belah tangannya seraya berkata: Beginilah aku melihat Rasulullah saw. melakukannya Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 2091

Bertahalul
26.) Hadis riwayat   Aisyah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. masuk di kediaman Dhuba`ah binti Zubair dan bertanya kepadanya: Apakah engkau tidak ingin pergi haji? Ia menjawab: Demi Allah, aku melihat diri saya sedang sakit-sakitan. Beliau bersabda: Berhajilah, ajukan syarat dan katakanlah: Ya Allah, aku akan bertahallul di mana saja Engkau menghalangi aku. Ketika itu adalah istri Miqdad Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 2101

27.) Hadis riwayat   Aisyah ra., ia berkata:
Kami pernah bepergian bersama Rasulullah saw. pada tahun haji wada, kemudian kami berihram untuk menunaikan umrah (tamattu). Kemudian Rasulullah saw. bersabda: Barang siapa yang membawa hewan sembelihan, maka sebaiknya ia berihram haji dan umrah (qiran), dan jangan bertahallul dahulu hingga ia bertahallul untuk keduanya secara bersamaan. Ternyata setibanya di Mekah aku datang haid, padahal aku belum tawaf di Baitullah dan belum sai antara Shafa dan Marwah. Kemudian hal itu aku adukan kepada Rasulullah saw. dan beliau bersabda: Lepaskanlah jalinan rambut kepalamu dan sisirlah, kerjakanlah ihram haji dan tinggalkanlah umrah. Lalu saya mengerjakannya. Dan ketika aku selesai haji, Rasulullah saw. menyuruh saya bersama dengan Abdurrahman bin Abu Bakar (saudara laki-laki Aisyah) pergi ke Tan`im (untuk berniat ihram umrah di sana), lalu aku mengerjakan umrah. Beliau bersabda: Ini adalah tempat umrahmu (umrah saja). Kemudian orang-orang yang umrah melakukan tawaf di Baitullah, lalu sai antara Shafa dan Marwah, lalu bertahallul. Kemudian mereka melakukan tawaf (tawaf ifadhah) untuk ibadah haji setelah kembali dari Mina. Adapun mereka yang menggabung ibadah haji dan umrah, mereka hanya melakukan tawaf satu kali saja Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 2108

28.) Hadis riwayat   Jabir ra., ia berkata:
Kami pernah bepergian bersama Rasulullah saw. dalam keadaan berihram haji ifrad, sedangkan Aisyah ra. untuk berihram umrah. Hingga ketika kami sampai di Sarif, tiba-tiba ia (Aisyah) datang haid. Sehingga ketika kami tiba, kami melakukan tawaf di Kakbah dan sai antara Shafa dan Marwah. Rasulullah saw. menyuruh kami yang tidak membawa hewan sembelihan untuk bertahallul. Kami bertanya: Apa saja yang dihalalkan? Beliau menjawab: Semuanya sudah dihalalkan. Maka kami menggauli istri-istri kami, memakai minyak wangi dan berpakaian lengkap. Sedang antara kami dan hari Arafah ketika itu hanya empat malam saja. Kemudian kami berihram pada hari Tarwiyah (8 Zulhijah). Kemudian Rasulullah saw. menemui Aisyah yang sedang menangis. Beliau bertanya: Ada apa dengan dirimu? Ia menjawab: Aku sedang haid, orang-orang sudah bertahallul, sedang aku belum bertahallul dan tawaf di Baitullah, bahkan sekarang ini, mereka sedang berangkat haji. Beliau bersabda: Sesungguhnya masalah ini (haid) sudah merupakan ketentuan Allah atas setiap wanita anak-cucu Adam, maka mandilah kemudian berihramlah untuk haji! Lalu ia melaksanakannya (perintah Rasulullah saw.) lalu melaksanakan manasik haji, hingga ketika sudah suci dari haidnya, ia melakukan tawaf di Kakbah, sai antara Shafa dan Marwah. Setelah itu beliau bertanya: Bukankah engkau sudah bertahallul dari haji dan umrahmu sekaligus? Ia menjawab: Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku berniat tidak tawaf di Baitullah sebelum aku selesai haji. Mendengar itu beliau bersabda kepada Abdurrahman: Hai Abdurrahman, antarkan dia berniat umrah dari Tan`im. dan itu dilaksanakan pada malam Hashbah (malam kembalinya jamaah haji dari Mekah setelah hari tasyrik atau setelah selesai haji) Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 2127

31.) Hadis riwayat   Abu Musa ra., ia berkata:
Aku pernah menemui Rasulullah saw. saat beliau sedang beristirahat di Bathha'. Beliau bertanya kepadaku: Bukankah engkau sedang berhaji? Aku menjawab: Betul. Beliau bertanya lagi: Bagaimana engkau melakukan ihram? Aku menjawab: Aku datang memenuhi panggilan Allah dengan berihram seperti ihram Nabi saw. Beliau bersabda: Kalau demikian engkau telah melakukan yang terbaik. Sekarang lakukanlah tawaf di Baitullah, sai antara Shafa dan Marwah, dan bertahallul-lah. Kemudian aku tawaf di Baitullah sai antara Shafa dan Marwah. Setelah itu aku menemui seorang wanita dari Bani Qais untuk membantu mencarikan kutu di kepalaku, baru kemudian aku berihram haji. Aku pernah memberi fatwa kepada manusia tentang hal sampai masa kekhalifahan Umar bin Khathab. Suatu hari ada seorang laki-laki datang menemuiku dan berucap: Wahai Abu Musa, atau wahai Abdullah bin Qais, untuk sementara tahanlah dalulu fatwamu itu. Sesungguhnya engkau tidak tahu apa yang hendak diperbaharui oleh Amirul mukminin, Umar bin Khathab tentang ibadah haji ini. Aku lalu memberitahukan kepada orang-orang yang pernah aku beri fatwa supaya jangan tergesa-gesa mengamalkan fatwaku, karena Amirul mukminin, Umar bin Khathab akan memberikan fatwanya kepada kalian, maka ikutilah fatwanya. Tidak lama kemudian Umar ra. datang, aku laporkan kepadanya mengenai masalah itu, ia berkata: Jika kalian berpegang teguh pada Kitabullah, maka Kitabullah itu menyuruh kalian untuk menyempurnakannya. Tetapi jika kalian berpegang teguh pada sunah Rasulullah saw., maka sesungguhnya Rasulullah saw. tidak bertahallul sebelum hewan sembelihannya sudah siap di tempat sembelihannya (Mina) Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 2143

Wuquf
30.) Hadis riwayat   Aisyah ra., ia berkata:
Pada zaman dahulu, orang-orang Quraisy dan orang-orang yang seagama dengannya biasa wukuf di Muzdalifah. Mereka dinamakan dengan Hums (penamaan orang Quraisy untuk keteguhan beragama), padahal orang Arab, seluruhnya wukuf di Arafah. Ketika Islam datang, Allah Taala menyuruh Nabi-Nya untuk menuju ke Arafah dan berwukuf di sana kemudian bertolak dari sana (dari Arafah ke Muzdalifah). Yang demikian itu sesuai dengan firman Allah: Kemudian kalian bertolaklah dari tempat bertolaknya orang banyak (Al Baqarah - 199) Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 2140


Haji Tammatu
32.) Hadis riwayat   Umar ra.:
Dari Abu Musa bahwa ia pernah memberikan fatwa tentang haji tamattu. Lalu seorang lelaki berkata kepadanya: Tahanlah dahulu fatwamu itu. Sebab sesungguhnya engkau belum tahu apa yang akan difatwakan Amirul mukminin nanti tentang ibadah haji. Lelaki itu kemudian menemui Amirul mukminin Umar bin Khathab dan menanyakan masalah tersebut kepadanya. Lalu Umar berkata: Aku tahu bahwa Nabi saw. pernah melakukan hal itu, demikian pula dengan sahabatnya. Tetapi aku tidak suka mereka masih menggauli istri di daerah Arak, kemudian mereka berangkat haji dan kepala mereka masih meneteskan air (basah karena mandi jinabat) Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 2145

33.) Hadis riwayat   Ali ra.:
Dari Abdullah bin Syaqiq, ia berkata: Usman pernah melarang haji tamattu dan Ali malah memerintahkannya. Suatu hari Usman menemui Ali dan membicarakan masalah tersebut. Lalu Ali berkata: Engkau sudah tahu bahwa kita pernah berhaji tamattu bersama Rasulullah saw. Kemudian ia (Usman) menanggapi: Betul, namun kami merasa khawatir Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 2146

HADITS TENTANG FIRASAT


1. Dari Anas r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Tidak ada penularan penyakit dan tidak ada sesuatu yang menyebabkan timbulnya kecelakaan. Saya amat taajub dengan faal?" Para sahabat bertanya: "Apakah faal itu?" Beliau s.a.w. menjawab: "Iaitu kata-kata yang baik." (Muttafaq 'alaih)

2. Dari Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma, katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Tidak ada penularan penyakit dan tidak ada sesuatu yang menyebabkan timbulnya kecelakaan. Jikalau timbulnya kemalangan itu ada dalam sesuatu benda, maka hal itu ialah dalam perkara rumah, wanita atau pun kuda." (Muttafaq 'alaih)


3. Dari Buraidah r.a. bahawasanya Nabi s.a.w. itu tidak pernah merasa akan memperoleh kecelakaan - kerana adanya sesuatu. Diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dengan isnad shahih.
4. Dari Urwah bin 'Amir r.a., katanya: "Disebut-sebutkanlah persoalan akan timbulnya kemalangan nasib-sebab adanya sesuatu - di sisi Rasulullah s.a.w., lalu beliau s.a.w. bersabda: "Yang terbaik sekali ialah mengucapkan kata-kata yang bagus dan yang sedemikian itu jangan menolak seseorang Muslim - yakni jikalau ia bersengaja akan mengerjakan sesuatu yang baik, janganlah sampai diurungkan kerana timbulnya perasaan akan mendapat kemalangan tadi. Jikalau seseorang di antara engkau semua melihat sesuatu yang tidak disenangi, hendaklah mengucapkan - yang ertinya:
"Ya Allah, tidak ada yang kuasa mendatangkan kebaikan melainkan Engkau, tidak pula dapat menolak keburukan melainkan Engkau dan tiada daya serta tiada kekuatan melainkan dengan pertolonganMu." Hadis shahih yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dengan isnad shahih.



5.Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Niscayalah di kalangan ummat-ummat yang sebelummu semua itu ada orang-orang yang diberi ilham. Maka andaikata ada seorang yang sedemikian itu di kalangan ummat saya, maka sesungguhnya ia adalah Umar," Diriwayatkan oleh Imam Bukhari, juga diriwayatkan oleh Imam Muslim dari riwayat Aisyah. Dalam riwayat kedua ahli Hadis itu Ibnu Wahab berkata: Muhaddatsun artinya ialah orang-orang yang memperoleh ilham.

HADITS TENTANG BID'AH

1.) Dari ummul mu'minin: Ummu Abdillah: Aisyah radhiallahuanha dia berkata : Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: Siapa yang mengada-ngada dalam urusan (agama) kami ini yang bukan (berasal) darinya, Maka dia tertolak (RiwayatBukhari dan Muslim), dalam riwayat muslim disebutkan : Siapa yang melakukan suatu perbuatan (ibadah) yang bukan urusan (agama) kami, maka dia tertolak.


2.) Dari Abu Abdillah nu'man bin Basyir radhiallahuanha dia berkata, saya mendengar Rasululloh shallallohu alaihi wa sallam bersabda,"sesungguhnya yang halal itu jelas dan yang haram itu jelas. Diantara keduanya terdapat perkara-perkara yang syubhat (samar-samar) yang tidak diketahui oleh orang banyak.Maka siapa yang takut terhadap syubhat berarti dia telah menyelamatkan agamanya dan kehormatannya. Dan siapa yang terjerumus dalam perkara syubhat ,maka akan terjerumus dalam perkara yang diharamkan .sebagaimana penggemala yang menggembalakan hewan gembalaannya di sekitar(ladang) yang dilarang untuk memasukinya maka lambat laun dia akan memasukinya. Ketahuilah bahwa setiap raja memiliki larangan dan larangan Allah adalah apa yang dia haramkan. Ketahuilah bahwa dalam diri ini terdapat segumpal daring. jika dia baik maka baiklah seluruh tubuh in dan jika dia buruk maka buruklah seluruh tubuh, ketahuilah bahwa dia adalah hati (Riwayat bukhari dan Muslim)


3.) Dari Abu muhammad al hasan bin ali bin abi thalib, cucu rasulullah shallalhu alaihi wa sallam dan kesayangannya radhiallahuanhuma dia berkatal saya menghafal dari rasulullah saw , sabdanya : tinggalkanlah apa yang meragukanmu kepada apa yang tidak meragukanmu (Riwayat Turmudzi dan dia berkata hadistnya hasan dan shahih)


4.) Dari Abu hirairah radiallahuanhu dia berkata; rasulullah saw bersabda merupakan tanda baiknya islam seseorang dia meninggalkan sesuatu yang tidak berguna baginya (HAdist Hasan riwayat turmudzi dan lainnya)




5.) Abu najih Al irbadi bin sariyah ra. berkata, Rasulullah saw memberikan nasihat kepada kami dengan nasihat yang menggetarkan hati dan dapat mengucurkan air mata" kami berkata wahai rasulullah ,seakan -akan ini nasihat perpisahan, karena itu berilah kami wasiat"
beliau bersabda"Aku berwasiat kepada kalian agar bertaqwa kepada Alloh Swt, mendengarkan perinta dan taat meski yang memerintah kalian seorang budak, Siapapun diantara kalian yang masih hidup, niscaya akan menyaksikan banyak perselisihan . karena itu berpegang teguhlah kepada sunnahku dan sunnah para khulafaur rasyiddin yang mendapat petunjuk, gigitlah sunnah-sunnah itu dengan gigi geraham, dan hindarilah hal-hal yang baru , karena semua yang baru adalah bid'ah dan setiap bid'ah adalah sesat (HR Abu dawud dan Trimidzi) dan dia mengatakan bahwa ini aadalha hasan shahih




Sunnah baik
6. Dari Abu 'Amr iaitu Jarir bin Abdullah r.a., katanya: "Kita pernah berada di sisi Rasulullah s.a.w. pada tengah siang hari. Kemudian datanglah kepada beliau itu suatu kaum yang telanjang, mengenakan pakaian bulu harimau - bergaris-garis lurik-lurik-atau mengenakan baju kurung, sambil menyandang pedang, umumnya mereka itu dari suku Mudhar, atau memang semuanya dari Mudhar, maka berubahlah wajah Rasulullah s.a.w. kerana melihat mereka yang dalam keadaan miskin itu. Kemudian beliau masuk - rumahnya, lalu keluar lagi, terus menyuruh Bilal untuk berazan. Selanjutnya Bilal berazan dan beriqamat lalu bersembahyang, kemudian beliau berkhutbah. Beliau s.a.w. mengucapkan ayat - yang ertinya: "Hai sekalian manusia, bertaqwalah engkau semua kepada Tuhanmu yang menjadikan engkau semua dari satu diri - Adam," sampai ke akhir ayat iaitu - yang ertinya: "Sesungguhnya Allah itu Maha Penjaga bagimu semua." (an-Nisa': 1). Beliau membacakan pula ayat yang dalam surat al-Hasyr - yang ertinya: "Hai sekalian orang-orang yang beriman, bertaqwalah engkau semua kepada Allah dan hendaklah seseorang itu memeriksa apa yang akan dikirimkannya untuk hari esoknya."
Disaat itu ada orang yang bersedekah dengan dinarnya, dengan dirhamnya, dengan bajunya, dengan sha' gandumnya, juga dengan sha' kurmanya, sampai-sampai beliau bersabda: "Sekalipun hanya dengan potongan kurma - juga baik." Selanjutnya ada pula orang dari kaum Anshar yang datang dengan suatu wadah yang tapak tangannya hampir-hampir tidak kuasa mengangkatnya, bahkan sudah tidak kuat. Selanjutnya beruntun-runtunlah para manusia itu memberikan sedekahnya masing-masing, sehingga saya dapat melihat ada dua tompokan dari makanan dan pakaian, sampai-sampai saya melihat pula wajah Rasulullah s.a.w. berseri-seri, seolah-olah wajah beliau itu bercahaya bersih sekali. Kemudian beliau bersabda:

"Barangsiapa yang memulai membuat sunnah dalam Islam berupa amalan yang baik, maka ia memperolehi pahalanya diri sendiri dan juga pahala orang yang mengerjakan itu sesudah -sepeninggalannya - tanpa dikurangi sedikitpun dari pahala-pahala mereka yang mencontohinya itu. Dan barangsiapa yang memulai membuat sunnah dalam Islam berupa amalan yang buruk, maka ia memperolehi dosanya diri sendiri dan juga dosa orang yang mengerjakan itu sesudahnya - sepeninggalnya - tanpa dikurangi sedikitpun dari dosa-dosa mereka yang mencontohinya itu." (Riwayat Muslim)

HADITS TENTANG BERBAKTI

1.Hadis riwayat   Asma ra., ia berkata:
Aku bertanya kepada Rasulullah saw.: Wahai Rasulullah, ibuku (seorang musyrik) datang kepadaku mengharap bakti dariku. Apakah aku harus berbakti kepadanya? Rasulullah saw. bersabda: Ya Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 1670

2.Dari Usair bin Amr, ada yang mengatakan bahawa ia adalah bin Jabir - dengan dhammahnya hamzah dan fathahnya sin muhmalah, katanya: "Umar bin Alkhaththab ketika didatangi oleh sepasukan pembantu - dalam peperangan - dari golongan penduduk Yaman, lalu ia bertanya kepada mereka: "Adakah di antaramu semua seorang yang bernama Uwais bin 'Amir?" Akhirnya sampailah Uwais itu ada di mukanya, lalu Umar bertanya: "Adakah anda bernama Uwais." Uwais menjawab: "Ya." Ia bertanya lagi: "Benarkah dari keturunan kabilah Murad dari lingkungan suku Qaran?" Ia menjawab: "Ya." Ia bertanya pula: "Adakah anda mempunyai penyakit supak, kemudian anda sembuh daripadanya, kecuali hanya di suatu tempat sebesar wang dirham?" Ia menjawab: "Ya." Ia bertanya lagi: "Adakah anda mempunyai seorang ibu?" Ia menjawab: "Ya." Umar lalu berkata: "Saya pernah mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Akan datang padamu semua seorang bernama Uwais bin 'Amir beserta sepasukan mujahidin dari ahli Yaman, ia dari keturunan Murad dari Qaran. Ia mempunyai penyakit supak lalu sembuh dari Penyakitnya itu kecuali di suatu tempat sebesar wang dirham. Ia juga mempunyai seorang ibu yang ia amat berbakti padanya. Andaikata orang itu bersumpah akan sesuatu atas nama Allah, pasti Allah akan melaksanakan sumpahnya itu - dengan sebab amat berbaktinya terhadap ibunya itu. Maka jikalau engkau kuasa meminta padanya agar ia memintakan pengampunan - kepada Allah - untukmu, maka lakukanlah itu!" Oleh sebab itu, mohonkanlah pengampunan kepada Allah - untukku. Uwais lalu memohonkan pengampunan untuk Umar. Selanjutnya Umar bertanya lagi: "Ke manakah anda hendak pergi?" Ia menjawab: "Ke Kufah." Umar berkata: "Sukakah anda, sekiranya saya menulis - sepucuk surat - kepada gabenor Kufah - agar anda dapat sambutan dan pertolongan yang diperlukan." Ia menjawab: "Saya lebih senang menjadi golongan manusia yang fakir-miskin."
Setelah tiba tahun mukanya, ada seorang dari golongan bangsawan Kufah berhaji, lalu kebetulan ia menemui Umar, kemudian Umar menanyakan padanya perihal Uwais. Orang itu menjawab: Sewaktu saya tinggalkan, ia dalam keadaan buruk rumahnya lagi sedikit barangnya - maksudnya sangat menderita." Umar lalu berkata: "Saya pernah mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Akan datang padamu semua seorang bernama Uwais bin 'Amir beserta sepasukan mujahidin dari ahli Yaman, ia dari keturunan Murad dari Qaran. Ia mempunyai penyakit supak lalu sembuh dari penyakitnya itu kecuali di suatu tempat sebesar wang dirham. Ia juga mempunyai seorang ibu yang ia amat berbakti padanya. Andaikata orang itu bersumpah akan sesuatu atas nama Allah, pasti Allah akan melaksanakan sumpahnya itu. Maka jikalau engkau kuasa meminta padanya agar ia memintakan pengampunan - kepada Allah untukmu, maka lakukan itu!" Orang bangsawan itu lalu mendatangi Uwais dan berkata: "Mohonkanlah pengampunan - kepada Allah -untukku. Uwais berkata: "Anda masih baru saja waktunya melakukan perjalanan yang baik - yakni ibadat haji, maka sepatutnya memohonkanlah pengampunan untukku." Uwais lalu melanjutkan katanya: "Adakah anda bertemu dengan Umar?" Ia menjawab: "Ya". Uwais lalu memohonkan pengampunan untuknya. Orang-orang banyak lalu mengerti siapa sebenarnya Uwais itu, mereka mendatanginya, kemudian Uwais berangkat - keluar dari Kufah menurut kehendaknya sendiri." (Riwayat Muslim)

HADITS TENTANG BERSUMPAH

1.) "Ada seorang laki-laki berkata: "Demi Allah, Allah tidak akan mengampuni si Fulan; maka berfirmanlah Allah 'Azza wa Jalla: "Siapakah yang bersumpah mendahului-Ku bahwa Aku tidak mengampuni si Fulan? Sungguh aku telah mengampuninya dan menghapuskan amalmu."." (HR Muslim)
Dan disebutkan dalam hadits riwayat Abu Hurairah bahwa orang yang bersumpah demikian itu adalah seorang ahli ibadah. Kata Abu Hurairah: "Ia telah mengucapkan perkataan yang membinasakan dunia dan akhiratnya." (HR Imam Ahmad dan Abu Dawud)
2. Dari Abu Zaid, yaitu Tsabit bin adh-Dhahhak al-Anshari r.a dan ia adalah termasuk golongan ahli bai'atur-ridhwan, katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda:

"Barangsiapa bersumpah dengan agama selain Islam dengan dusta lagi sengaja - misalnya ia berkata: "Demi Allah, kalau saya melakukan begini, maka saya masuk agama Yahudi atau Kristen, maka orang itu adalah sebagaimana apa yang diucapkan - yakni kalau yang disumpahkan itu terjadi, orang tersebut hukumnya menjadi kafir kalau ketetapan hatinya akan memeluk agama itu.

Dan barangsiapa yang membunuh dirinya dengan sesuatu benda - yakni bunuh diri, maka ia akan disiksa pada hari kiamat dengan benda yang digunakan untuk bunuh diri itu.

Seseorang itu tidak perlu memenuhi nazar kepada sesuatu yang ia tidak memilikinya, sedangkan melaknat kepada seseorang mu'min itu adalah sama dengan membunuhnya." (Muttafaq 'alaih)


3.Dari Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma bahawasanya Nabi s.a.w. bersabda: "Sesungguhnya Allah Ta'ala itu melarang engkau semua kalau bersumpah dengan menggunakan nenek moyangmu semua. Maka barangsiapa yang bersumpah, hendaklah ia bersumpah dengan Allah saja atau lebih baik diamlah." (Muttafaq 'alaih)
4. Dari Buraidah r.a. bahawasanya Rasulullah s.a.w. bersabda: "Barangsiapa yang bersumpah dengan menggunakan kata amanat, maka ia bukanlah termasuk golongan kita - kaum Muslimin. Hadis shahih yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dengan isnad shahih.
5. Dari Buraidah r.a. pula, katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Barangsiapa yang bersumpah lalu mengatakan: "Sesungguhnya saya telah melepaskan diri dari Islam," maka jikalau ia berdusta maka dosanya adalah sebagaimana yang diucapkan sendiri itu, tetapi jikalau ia benar-benar seperti ucapannya tadi, maka tidak akan ia kembali ke agama Islam dengan selamat." (Riwayat Abu Dawud)
6. Dari ibnu Umar radhiallahu 'anhuma bahawasanya ia mendengar seorang lelaki berkata: "Tidak, demi Ka'bah. "Lalu Ibnu Umar berkata: "Janganlah engkau bersumpah dengan selain Allah, sebab sesungguhnya saya telah mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda: "Barangsiapa yang bersumpah dengan selain Allah, maka ia dapat menjadi kafir atau musyrik." Diriwayatkan oleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahawa ini adalah Hadis hasan. Selanjutnya Imam Termidzi berkata: "Sebahagian para alim ulama menafsirkan sabdanya: kafara au asyraka - yakni dapat menjadi kafir atau musyrik - itu sebagai kata memperkeraskan larangan, sebagaimana juga diriwayatkan bahawasanya Nabi s.a.w. bersabda: Arria-u syirkun - ertinya pamer itu adalah kemusyrikan."

HADITS TENTANG AMANAT

1.Dari Hudzaifah dan Abu Hurairah radhiallahu 'anhuma, keduanya berkata: "Rasulullah s.a.w. bersabda:

"Allah Tabarakawa Ta'ala mengumpulkan seluruh manusia lalu berdirilah kaum mu'minin sehingga didekatkanlah syurga untuk mereka. Mereka mendatangi Adam shalawatullah 'alaih, lalu berkata: "Hai bapa kita, mohonkanlah untuk kita supaya syurga itu dibuka." Adam menjawab: "Bukankah yang menyebabkan keluarnya engkau semua dari syurga itu, tiada lain kecuali kesalahan bapamu semua ini. Bukan aku yang dapat berbuat sedemikian itu. Pergilah ke tempat anakku Ibrahim, kekasih Allah."
Beliau s.a.w. meneruskan: "Selanjutnya Ibrahim berkata: "Bukannya aku yang dapat berbuat sedemikian itu, hanyasanya aku ini sebagai kekasih dari belakang itu, dari belakang itu - maksudnya untuk sampai ke tingkat yang setinggi itu tidak dapat aku melakukannya. Pergilah menuju Musa yang Allah telah berfirman kepadanya secara langsung." Mereka mendatangi Musa, lalu Musa berkata: "Bukannya aku yang dapat berbuat sedemikian itu. Pergilah ke tempat Isa, sebagai kalimatullah - disebut demikian kerana diwujudkan dengan firman Allah: Kunduna abin ertinya "Jadilah tanpa ayah - dan juga sebagai ruhullah - maksudnya mempunyai ruh dari Allah dan dengannya dapat menghidupkan orang mati atau hati yang mati." Seterusnya setelah didatangi Isa berkata: "Bukan aku yang dapat berbuat sedemikian itu." Kemudian mereka mendatangi Muhammad s.a.w., lalu Muhammad berdiri - di bawah 'Arasy - dan untuknya diizinkan memohonkan sesuatu.
Pada saat itu amanat dan kekeluargaan dikirimkan, keduanya berdiri di kedua tepi Ash-Shirath - jambatan, iaitu sebelah kanan dan kiri. Maka orang yang pertama-tama dari engkau semua itu melaluinya sebagai cepatnya kilat."
Saya - yang merawikan Hadis - bertanya: "Bi-abi wa ummi, bagaimanakah benda yang berlalu secepat kilat?" Beliau s.a.w. menjawab: "Tidakkah engkau semua mengetahui, bagaimana ia berlalu dan kemudian kembali dalam sekelip mata. Kemudian yang berikutnya dapat melalui AshShirath sebagai jalannya angin, kemudian sebagai terbangnya burung, lalu sebagai seorang yang berlari kencang. Bersama mereka itu berjalan pulalah amalan-amalan mereka sedang Nabimu ini - Muhammad s.a.w. - berdiri di atas Ash-Shirath tadi sambil mengucapkan: "Ya Tuhanku, selamat-kanlah, selamatkanlah." Demikian itu hingga hamba-hamba yang lemah amalan-amalannya, sampai-sampai ada seorang lelaki yang datang dan tidak dapat berjalan melainkan dengan merangkak -sebab ketiadaan kekuatan amalnya untuk membuat ia dapat berjalan baik."
Pada kedua tepi Ash-shirath itu ada beberapa kait yang digantungkan dan diperintah untuk menyambar orang yang diperintah untuk disambarnya. Maka dari itu ada orang yang tergaruk tubuhnya, tetapi lepas lagi - selamat - dan ada yang terpelanting ke dalam neraka - yang sebahagian menindihi sebahagian orang yang lain.
Demi Zat yang jiwa Abu Hurairah ada di dalam genggaman kekuasaanNya, sesungguhnya dasar bawah neraka Jahanam nescayalah sejauh tujuh puluh tahun perjalanan." (Riwayat Muslim)
Ucapannya Waraa-a, Waraa-a, itu dibaca dengan fathahnya kedua hamzah dan ada yang mengatakan bahawa kedua hamzahnya didhammahkan tanpa ditanwinkan. Adapun maknanya ialah: "Bukannya aku yang dapat menempati darjat yang setinggi itu." Ini adalah kata-kata yang disebutkan untuk menyatakan tawadhu' yakni merendahkan diri. Hal ini telah saya (Imam an-Nawawi) kupas maknanya dalam syarah kitab Shahih Muslim. Wallaahu a'lam.

2.Dari Hudzaifah bin al-Yaman r.a. katanya: "Rasulullah s.a.w., memberitahukan kepada kita dua Hadis, yang sebuah sudah saya ketahui sedang yang lainnya saya menanti-nantikan. Beliau s.a.w. memberitahukan kepada kita bahawasanya amanat itu turun dalam dasar asli dari hati orang-orang, kemudian turunlah al-Quran. Orang-orang itu lalu mengetahuinya dari al-Quran dan mengetahuinya pula dari as-Sunnah. Selanjutnya beliau s.a.w. memberitahukan kepada kita tentang lenyapnya amanat itu, beliau s.a.w. bersabda: “Seseorang itu tidur setiduran, lalu diambillah amanat itu dari hatinya, kemudian tertinggallah bekasnya itu bagaikan bekas yang ringan. Selanjutnya ia tidur seketiduran lagi, lalu diambillah amanat itu dari hatinya, kemudian tertinggallah bekasnya bagaikan lepuhnya tangan - sehabis mengerjakan sesuatu. Jadi seperti suatu bara api yang engkau gelindingkan pada kakimu, kemudian melepuhlah, engkau lihat ia meninggi, tetapi tidak ada apa-apanya." Di kala menceriterakan ini beliau s.a.w. mengambil sebuah kerikil lalu digelindingkan ke arah kakinya.
"Kemudian berpagi-pagi orang-orang sama berjual-beli, maka hampir saja tiada seorangpun yang suka menunaikan amanat, sampai-sampai dikatakan: "Bahawasanya di kalangan Bani Fulan itu ada seorang yang amat baik memegang amanat - terpercaya, sehingga kepada orang tersebut dikatakan: "Alangkah giatnya ia bekerja, alangkah indah pekerjaannya, alangkah pula cerdiknya. Padahal dalam hatinya sudah tidak ada lagi keimanan sekalipun hanya seberat timbangan biji sawi.
"Nescayalah akan datang padaku suatu zaman, saya pun tidak mempedulikan, manakah di antara engkau semua yang saya beri bai'at. Jikalau ia seorang muslim, hendaklah kembali saja agamanya itu kepadaku - supaya tidak berkhianat - dan jikalau ia seorang Nasrani atau Yahudi, baiklah walinya saja yang kembali padaku -supaya amanat itu dipikulnya dan lenyaplah tanggungan beliau s.a.w. daripadanya. Adapun pada hari ini, maka saya tidak pernah membai'at seseorang di antara engkau semua, melainkan si Fulan dan si Fulan itu saja." (Muttafaq 'alaih)


3.Dari Adi bin Amirah r.a., katanya: "Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Barangsiapa yang kita pergunakan di antara engkau semua sebagai petugas atas sesuatu pekerjaan, kemudian menyembunyikan dari kita sebuah jarum, apalagi yang lebih besar dari jarum itu, maka hal itu adalah sebagai pengkhianatan yang akan dibawanya sendiri pada hari kiamat." Kemudian ada seorang lelaki berkulit hitam dari kaum Anshar berdiri, seolah-olah saya pernah melihat padanya, lalu ia berkata: "Ya Rasulullah terimalah kembali tugas yang Tuan serahkan itu daripadaku - maksudnya ia mohon dihentikan sebab takut akan berbuat serong sebagai petugas. Rasulullah s.a.w. bertanya: "Mengapa engkau?" Ia menjawab: "Saya mendengar Tuan bersabda demikian, demikian - yakni sabda di atas itu." Beliau s.a.w. lalu bersabda pula: "Saya berkata sekarang: "Barangsiapa yang kami pergunakan sebagai petugas dari engkau semua untuk melaksanakan sesuatu pekerjaan, maka hendaklah datang kepada kami dengan membawa hasil sedikit atau hasil banyak - kalau sebenarnya dapat banyak. Jadi apa-apa yang diberikan padanya, ambillah itu dan apa-apa yang dilarang, janganlah diambil." (Riwayat Muslim)


4.Dari Umar bin Alkhaththab r.a., katanya: "Ketika terjadi perang Khaibar, ada sekelompok dari sahabat-sahabat Nabi s.a.w. datang menghadap padanya, kemudian mereka mengatakan: "Fulan itu mati syahid dan Fulan itu juga mati syahid," sehingga akhirnya mereka menyebutkan nama seseorang lalu mereka berkata: "Fulan itu pun mati syahid pula." Lalu Nabi s.a.w. bersabda: "Tidak sama sekali, Fulan itu saya lihat masuk dalam neraka kerana sebuah baju burdah atau baju kurung yang dikhianatkannya - yakni disembunyikan dari hasil rampasan peperangan." (Riwayat Muslim)
5.Dari Khaulah binti Tsamir al-Anshariyah dan ia adalah isterinya Hamzah radhiallahu 'anhuma, katanya: "Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Sesungguhnya ada beberapa orang yang membelanjakan harta Allah - yakni harta milik kaum Muslimin - tanpa dasar kebenaran, maka bagi mereka itu adalah neraka pada hari kiamat." (Riwayat Bukhari)
Doa Amanat
6.Dari Salim bin Abdullah bin Umar bahawasanya Abdullah bin Umar radhiallahu 'anhuma berkata kepada seseorang ketika ia hendak berpergian: "Mendekatlah padaku sehingga saya dapat mengamanatkan sesuatu padamu sebagaimana Rasulullah s.a.w. mengamanatkan sesuatu pada kita - kalau kita hendak pergi. Beliau s.a.w. bersabda: "Saya menyerahkan kepada Allah akan agama dan amanat saudara serta semua akhir amalan saudara."
Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan ia mengatakan bahawa ini adalah Hadis hasan shahih.
7.Dari Abdullah bin Yazid al-Khathmi as-Shahabi r,a., katanya: "Rasulullah s.a.w. itu apabila hendak mengucapkan selamat jalan pada sepasukan tentera, beliau bersabda: "Saya menyerahkan kepada Allah akan agamamu semua, amanatmu serta semua akhir amalanmu."Hadis shahih yang diriwayatkan oleh Imam-imam Abu Dawud dan lain-lain dengan isnad shahih.
8.Dari Anas r.a., katanya: "Ada seorang lelaki datang kepada Nabi s.a.w. lalu berkata: "Ya Rasulullah, saya hendak berpergian, maka berilah bekal kepada saya." Beliau s.a.w. bersabda: "Semoga Allah memberikan bekal ketaqwaan padamu." Orang itu berkata lagi: "Tambahkanlah-doa-untukku!" Beliau s.a.w. bersabda: "Dan semoga Allah memberi pengampunan padamu." Ia berkata lagi: "Tambahkanlah untukku!" Beliau s.a.w. bersabda pula: "Juga semoga Allah memberikan kemudahan padamu untuk memperolehi kebaikan di mana saja engkau berada."
Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan ia mengatakan bahawa ini adalah Hadis hasan.

HADITS TENTANG AMAL

1.) Dari abu dzar ra. ia berkata; nabi saw bersabda; diperlihatkan  kepadaku amal-amal perbuatan umatku, yang baik maupun yang jelek, aku mendapatkan dalam keompok amal perbuatan yang baik, diantaranya menghilangakan ganguan dari jalan,dan aku mendapatkan  dalam kelompok  perbuatan yang jelek diantaranya, ingus yang dibiarkan di masjid tanpa ditutupi atau dibuang (HR Muslim)

2.)Dari abu muhammad abdullah bin amr bin ash ra, ia berkata rasulullah saw bersabda;"ada empat puluh perbuatan, dan yang paling utama adalah mendermakan seekor kambing untuk diperas susunya, dan siapa saja yang mengerjakan salah satu di antara empat puluh itu hanya mengharapkan  pahala dan melaksanakan apa yang pernah dijanjikannya, niscaya Alloh akan memasukan surga karena amalnya (HRbukhari)

3.)Dari aisyah ra ia bekata ; sesunguhnya nabi saw masuk kerumah aisyah waktu itu ada seorang perempuan , dan beliau bertanya ; siapakah dia ? aisyah menjawab ; ini adalah si fulanah yang terkenal salatnya . nabi bersabda ; 'wahai fulanah beramallah sesuai dengan kemampuanmu,Demi Allah dia tidak akan jemu menerima amalamu , sehingga kamu sendirilah yang merasa jemu, sesungguhnya amalan yang paling disukai Allah yaitu yang dikerjakana secara terus - menerus (Hr bukhari dan Muslim)

4.)Dari abu hurairah ra dari nabi saw beliau bersabda; sesungguhnya agama itu mudah dan siapa saja yang mempersulitnya agama maka ia akan kalah; oleh karena itu sedang-sedanglah dekatkan diri kalian (kepada Allah) dan bersuka hatilah kalian serta pergunakanlah waktu pagi dan sore seta sedikit dari waktu malam untuk mendekatkan diri kepada Alloh (HR Bukhari)

5.) Dari abu juhaiffah wahab bin abdullah ra, ia berkata; nabi saw mempersaudarakan salman dan abu darda ; tatkala salman berkunjung ke rumah abu darda ia mendapatkan umu darda sedangn mengenakan pakaian kerja, lantas salman bertanya , mengapa kamu tidak berhias ? ummu darda menjawab ; abu darda sudah tidak lagi memperhatikan kepentingan duniawi , kemudian abu darda datang dan dihidangkanlah makanan, berkata kepada salman ; silahkan makan saya sedang berpuasa, Salman menjawab,; saya tidak akan makan sebelum engkau makan, maka abu darda pun makan. di malam harinya abu darda bangun untuk mengerjakan salat malam , maka salman berkata kepadanya  ' tidurlah , maka abu darda pun tidur kembali, ketika abu darda bangun guna mengerjakan  salat malam,namun salman berkata kepadanya ' tidurlah ' kemudia di akhir malam salman berkata ' Bangunlah, kita salat bersama-sama, dan salman berkata pula kepadanya, 'sesungguhnya bagi tuhanmu ada hak, bagi dirimu ada hak, dan bagi keluargamu ada hak, maka penuhilah semuanya , kemudia nabi saw  datang dan salman menceritakan  apa saja yang baru terjadi, maka beliau memustuskan "Salman benar" (HR Bukhari)

HADITS TENTANG AHLI SURGA DAN NERAKA

1.)  Hadis riwayat Haritsah bin Wahab ra.:
Bahwa ia mendengar Nabi saw. bersabda: Maukah kalian aku beritahu tentang ahli surga? Para sahabat berkata: Mau. Rasulullah saw. bersabda: Yaitu setiap orang yang lemah dan melemahkan diri, seandainya ia bersumpah demi Allah, pasti akan dilaksanakan. Kemudian beliau bertanya lagi: Inginkah kamu sekalian aku beritahukan tentang ahli neraka? Mereka menjawab: Mau. Beliau bersabda: Yaitu setiap orang yang kejam, bengis dan sombong

Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 5092
2. ) Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Aku melihat
Amru bin Luhai bin Qamaah bin Khindif, yakni nenek moyang Bani Kaab menarik ususnya di dalam neraka

Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 5096
3.Dari Abul Abbas iaitu Sahal bin Sa'ad as-Saidi r.a., katanya: "Ada seorang lelaki yang berjalan melalui Nabi s.a.w., lalu beliau bertanya kepada seseorang yang sedang duduk di sisinya: "Bagaimanakah pendapatmu tentang orang ini." Orang yang ditanya itu menjawab: "Ini adalah seorang lelaki dari golongan manusia bangsawan. Orang ini demi Allah, sudah nyatalah apabila ia melamar seseorang wanita, tentu terlaksana ia dikahwinkan dan apabila memintakan pertolongan pada sesuatu, tentu akan dikabulkan permintaan pertolongannya itu - untuk kepentingan orang lain."
Selanjutnya ada seorang lelaki lain berjalan melalui Nabi s.a.w. kemudian Rasulullah s.a.w. bersabda - kepada kawan seduduknya itu: "Bagaimanakah pendapatmu tentang orang ini?" Orang itu menjawab: "Ya Rasulullah. Ini adalah seorang lelaki dari golongan kaum fakirnya orang-orang Islam. Orang ini nyatalah bahawa jikalau meminang, tentu tidak akan diterima untuk dikahwinkan - dengan yang dipinangnya - dan jikalau memintakan pertolongan pada sesuatu, tentu tidak akan dikabulkan permintaan pertolongannya itu."
Kemudian Rasulullah bersabda:
"Yang ini - yakni yang engkau hinakan kerana kefakirannya -adalah lebih baik dari pada seluruh isi bumi itu penuh seperti yang ini - yakni yang dimuliakan kerana kekayaannya." (Muttafaq 'alaih)

HADITS TENTANG AHLUL BAIT

1.) "Perumpamaan ahli bait-ku, seperti perahu Nabi Nuh. Barang siapa yang berada di atasnya ia akan selamat, dan yang meninggalkannya akan tenggelam." (H.R. Thabrani)
2.) "Aku meninggalkan kalian yang apabila kalian pegang teguh tidak akan tersesat. Kitab Allah, dan keturunanku."(H.R. Turmudzi)
3.) "Umatku yang pertama kali aku beri pertolongan (Syafa'at) kelak di hari Kiamat, adalah yang mencintai Ahli bait-ku."(H.R. al-Dailami)
4.) "Didiklah anak-anak kalian atas tiga hal. Mencintai Nabi kalian. Mencintai Ahli bait-ku. Membaca al-Qur'an.(Diriwayatkan oleh Ibnu Mundzir, Ibnu Abi Hatim, Ibnu Mardaweih, dan at-Thabrani dalam kitab tafsir-nya)
5 Ketika turun ayat:  "Katakanlah wahai Muhammad, Aku tidak meminta balasan apapun dari kalian kecuali mencintai kerabat." Kemudian Ibnu Abbas ra bertanya pada Rasulullah: Wahai Rasulullah, siapakah yang dimaksud dengan kerabat yang wajib kami cintai? Rasulullah SAW menjawab: Ali, Fatimah, dan anak keturunannya.
Demikian sebagian dalil-dalil dari Hadits Rasulullah SAW yang secara jelas menyatakan keutamaan Ahlu Bait. Bagaimana tidak, di dalam jasad mereka mengalir darah yang bersambung kepada makhluk yang paling utama, kekasih Allah, Rasulullah SAW.
Untuk lebih jelasnya lagi, saya persilahkan anda untuk membaca sendiri kitabnya al-Imam as- Suyuthi yang berjudul Ihya' al-Mayt fi Fadlo'il Ahli al-Bait, yg memuat 60 Hadits tentang keutamaan Ahlu Bait.
6.)Dari Yazid bin Hayan, katanya: "Saya berangkat bersama Hushain bin Sabrah dan Umar bin Muslim ke tempat Zaid bin Arqam r.a. Ketika kita sudah duduk-duduk di dekatnya, lalu Hushain berkata padanya: "Hai Zaid, engkau telah memperolehi kebaikan yang banyak sekali. Engkau dapat kesempatan melihat Rasulullah s.a.w., mendengarkan Hadisnya, berperang besertanya dan juga bersembahyang di belakangnya. Sungguh-sungguh engkau telah memperolehi kebaikan yang banyak sekali. Cubalah beritahukan kepada kita apa yang pernah engkau dengar dari Rasulullah s.a.w. Zaid lalu berkata: "Hai anak saudaraku, demi Allah, sungguh usiaku ini telah tua dan janji kematianku hampir tiba, juga saya sudah lupa akan sebahagian apa yang telah pernah saya ingat dari Rasulullah s.a.w. Maka dari itu, apa yang saya beritahukan kepadamu semua, maka terimalah itu, sedang apa yang tidak saya beritahukan, hendaklah engkau semua jangan memaksa-maksakan padaku untuk saya terangkan." Selanjutnya ia berkata: "Rasulullah s.a.w. pernah berdiri berkhutbah di suatu tempat berair yang disebut Khum, terletak antara Makkah dan Madinah. Beliau s.a.w. lalu bertahmid kepada Allah serta memujiNya, lalu menasihati dan memberikan peringatan, kemudian bersabda:
"Amma Ba'du, ingatlah wahai sekalian manusia, hanyasanya saya ini adalah seorang manusia, hampir sekali saya didatangi oleh utusan Tuhanku - yakni malaikatul-maut, kemudian saya harus mengabulkan kehendakNya - yakni diwafatkan. Saya meninggalkan untukmu semua dua benda berat - agung - iaitu pertama Kitabullah yang di dalamnya ada petunjuk dan cahaya. Maka ambillah amalkanlah - dengan berpedoman kepada Kitabullah itu dan peganglah ia erat-erat." Jadi Rasulullah s.a.w. memerintahkan untuk berpegang teguh serta mencintai benar-benar kepada kitabullah itu.
Selanjutnya beliau s.a.w. bersabda: "Dan juga ahli baitku. Saya memperingatkan kepadamu semua untuk bertaqwa kepada Allah dalam memuliakan ahli baitku, sekali lagi saya memperingatkan kepadamu semua untuk bertaqwa kepada Allah dalam memuliakan ahli baitku."
Hushain lalu berkata kepada Zaid: "Siapakah ahli baitnya itu, hai Zaid. Bukankah isteri-isterinya itu termasuk dari golongan ahli baitnya?" Zaid menjawab: "Ahli baitnya Rasulullah s.a.w. ialah Ahli keluarga keturunan - Ali, Alu Aqil, Alu Ja'far dan Alu Abbas." Hushain mengatakan: "Semua orang dari golongan mereka ini diharamkan menerima sedekah." Zaid berkata: "Ya, benar." (Riwayat Muslim)
7.Hadis riwayat   Anas bin Malik ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Tadi malam aku dikaruniai seorang anak yang aku beri nama dengan nama bapakku, yaitu Ibrahim. Beliau lalu menyerahkan kepada Ummu Saif, istri seorang tukang pandai besi yang biasa dipanggil Abu Saif. Suatu hari beliau berangkat menemuinya dan aku mengikutinya sampai bertemu Abu Saif yang sedang meniup alat peniup api, sehingga rumahnya penuh dengan asap. Aku mempercepat jalan di hadapan Rasulullah dan aku berkata: Wahai Abu Saif, berhentilah karena Rasulullah saw. telah datang! Kemudian dia berhenti lalu Nabi saw. memanggil putranya yang masih kecil lantas memeluknya dan mengatakan sesuatu yang Allah kehendaki. Lebih lanjut Anas berkata: Aku melihat dia memperdaya dirinya menghadapi sakaratul maut di hadapan Rasulullah hingga kedua mata beliau mengalirkan air mata lantas bersabda: Mata mengucurkan air mata dan hati merasa sedih serta aku hanya akan mengatakan perkataan yang diridai Tuhanku. Demi Allah, wahai Ibrahim, sesungguhnya kami sangat sedih (atas kematianmu) Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 4279

HADITS TENTANG AMPUNAN DAN DOSA

Allah Ta'ala berfirman: "Dan mohonlah pengampunan - kepada Allah – kerana dosamu." (Muhammad: 19)
Allah Ta'ala berfirman pula: "Dan mohonlah pengampunan kepada Allah, sesungguhnya Allah adalah Maha Pengampun lagi Penyayang." (an-Nisa': 106)
Allah Ta'ala juga berfirman: "Maka mahasucikanlah dengan mengucapkan puji-pujian kepada Tuhanmu dan mohonlah pengampunan kepadaNya, sesungguhnya Tuhan itu adalah Maha Penerima taubat." (an-Nashr: 3)
Allah Ta'ala berfirman pula: "Bagi orang-orang yang bertaqwa adalah beberapa syurga di sisi Tuhan mereka yang di bawahnya itu mengalirlah beberapa sungai," sampai pada firmanNya: "Dan orang-orang yang memohonkan pengampunan di waktu pagi." (ali-lmran: 15)
Allah Ta'ala berfirman lagi: "Dan barangsiapa yang mengerjakan keburukan atau menganiaya dirinya sendiri, kemudian memohonkan pengampunan kepada Allah, maka ia akan mendapatkan Allah itu adalah Maha Pengampun lagi Penyayang." (an-Nisa': 110)
Allah Ta'ala juga berfirman: "Tidaklah Allah itu akan menyiksa mereka, selagi engkau -Muhammad - masih ada di kalangan mereka. Allah juga tidak akan menyiksa mereka, selagi mereka itu masih suka memohonkan pengampunan." (al-Anfal: 13)
Allah Ta'ala berfirman lagi: "Dan orang-orang yang apabila melakukan kejahatan atau mengianiaya dirinya sendiri, mereka lalu ingat kepada Allah, kemudian memohonkan pengampunan kerana dosa-dosa mereka itu. Siapakah lagi yang dapat mengampuni dosa-dosa itu selain Allah? Dan mereka tidak terus-menerus mengulangi perbuatan yang jahat itu, sedang mereka mengetahui."' (ali-lmran: 135)


1.)  Dari Anas bin Malik ra berkata,"Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda bahwa Allah SWT berfirman,"Wahai anak Adam, selama kamu berdoa dan berharap kepada-Ku, maka Aku mengampuni dosa-dosa lampaumu dan Aku tidak peduli. Wahai anak Adam, meski dosamu sepenuh langit, namun bila kamu meminta ampun kepada-Ku, pastilah Ku ampuni dan Aku tidak peduli. Wahai anak Adam, meski kamu datang kepada Ku dengan dosa sepenuh bumi namun bila kamu menemui-Ku tanpa syirik kepada-Ku, maka Aku akan mendatangimu dengan ampunan sepenuh itu juga. (HR. At-Tirmizy).
2.)Ibnu abbas ra. berkata bahwa rasulullah saw bersabda' sesungguhnya Alloh SWT mengampuni beberapa kesalahan umatku yang disebabkan keliru ,lupa, dan karena dipaksa' (Hadist Hasan ini diriwayatkan oleh ibnu Majjah, Baihaqi dan lain-lain)

3. Dari abu hurairah ra  dari nabi saw  dalam menceritakan wahyu yang diterimanya dari tuhannya yang maha pemberi berkah lagi maha luhur, beliau bersabda; Seorang hamba berdosa, kemudia ia berdoa; Ya Alloh ampunilah dosaku, ; maka Alloh yang maha pemberi berkah lagi maha luhur berfirman" Hamba-Ku berbuat dosa kemudian ia mengetahui bahwa ia mempunyai tuhan yang mengampuni dosa dan akan menuntut dosanya ,
kemudia ia melakukan dosa lagi dan berdoa; ya tuhanku ampunilah dosaku; maka Alloh yang maha pemberi berkah dan maha luhur berfirman; HambaKu berbuat dosa kemudia ia mengetahui b ahwa ia mempunya tuhan yang mengampuni dosa dan akan menuntut dosanya;
kemudian ia melakukan dosa lagi dan berdoa; ya tuhanku ampunilah dosaku, maka Alloh yang maha pemberi berkah lagi maha luhur berfirman; Hamba-Ku berbuat dosa kemudia ia mengetahu, bahwa ia mempunya tuhan yang mengampuni dosa dan akan menuntu dosanya, Aku benar-benar memberi ampunan kepada Hamba-Ku, maka hendaklah ia berbuat menurut apa yang dikehendakinya (Hr Bukhari dan muslim)

4. Dariabu hurairah ra , ia berkata; Rasulullah saw bersabda" Demi zat yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya , andaikan kalian tidak berdosa, Alloh pasti akan memusnahkan kalian dan mendatangkan kaum yang berdosa kemudia mereka memohon ampunan  kepada Alloh, maka Alloh pun mengampuni dosa mereka (Hr Muslim)

5. Dari ibnu umar Ra,  ia berkata  ; saya mendengar rasulullah saw bersabda; di hari kiamat , orang mukmin didekatkan kepada tuhannya , kemudia memberikan perlindungan kepada nya dan bertanya; Tahukah kamu dosa ini ? orang mukmin itu menjawab ; wahai tuhanku saya tahu ; Tuhan berfirman ; "Sesungguhnya Aku telah menutup-nutupi dosamu di dunia, dan sekarang Aku ampuni dosa-dosamu itu, kemudian diberikan kepadanya catatan amal-amal kebaikannya (HR Bukhari dan Muslim)

6. Dari ibnu mas'ud ra,  ia berkata ; ada seorang laki-laki mencium seorang wanita kemudia ia menghadap nabi saw dan menceritakan kepada beliau tentang apa yang telah ia kerjakan, kemudian turunlah firman Allah ta'ala; AQIMISH SHALATA THARAFAYIN NAHAARI WA ZULAFAN MINALLAILI INNAL HASANAATI YUDZIBNAS SAYYIATI (Dan dirikan lah shalat itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan malam, sesungguhnya perbuatan -perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk,)  orang itu bertanya ; Wahai rasulullah apakah ini hanya untuk saya ? Beliau menjawab ; untuk semua umatku ((Hr Bukhari dan muslim)

7.Dari Abu Said dan Abu Hurairah radhiallahu 'anhuma dari Nabi s.a.w., sabdanya:
"Tidak suatu pun yang mengenai seseorang muslim - sebagai mushibah - baik dari kelelahan, tidak pula sesuatu yang mengenainya yang berupa kesakitan, juga kesedihan yang akan datang atau pun yang lampau, tidak pula yang berupa hal yang menyakiti - yakni sesuatu yang tidak menepatii kehendak hatinya, ataupun kesedihan - segala macam dan segala waktunya, sampai pun sebuah duri yang masuk dalam anggota tubuhnya, melainkan Allah menutupi kesalahan-kesalahannya dengan sebab apa-apa yang mengenainya-yakni sesuai dengan mushibah yang diperolehinya- itu." (Muttafaq 'alaih)

HADITS TENTANG ANAK YATIM

"Sesungguhnya orang-orang yang makan harta-harta anak yatim dengan cara penganiayaan, maka hanyasanya yang mereka makan dalam perut mereka itu adalah api neraka dan mereka akan masuk dalam neraka Sa'ir." (an-Nisa': 10)

Dan mereka sama menanyakan tentang anak-anak yatim. Katakanlah: "Berbuat baik kepada mereka itu adalah yang terbaik dan jikalau engkau semua bergaul baik-baik dengan mereka, maka mereka itupun saudara-saudaramu dan Allah mengetahui siapa orang yang membuat kerusakan dari orang yang berbuat kebaikan." (al-Baqarah: 220)


1. Lihat subject "Dosa Besar  No:1"

2.Dari Sahl bin Sa'ad r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda:"Saya dan orang yang memelihara anak yatim itu dalam syurga seperti ini." Beliau mengisyaratkan dengan jari telunjuk dan jari tengahnya dan merenggangkan antara keduanya itu." (Riwayat Bukhari)
3.Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda:"Pemelihara anak yatim, baik miliknya sendiri atau milik lainnya, saya - Nabi s.a.w. - dan ia adalah seperti kedua jari ini di dalam syurga." Yang merawikan Hadis ini yakni Malik bin Anas mengisyaratkan dengan menggunakan jari telunjuk serta jari tengahnya. (Riwayat Muslim)
4.Dari Abu Syuraih, iaitu Khuwailid bin 'Amr al-Khuza'i r.a., katanya: "Nabi s.a.w. bersabda:"Sesungguhnya saya sangat memberatkan dosa - kesalahan -orang yang menyia-nyiakan haknya dua golongan yang lemah, iaitu anak yatim dan orang perempuan."
Ini adalah Hadis hasan yang diriwayatkan oleh an-Nasa'i dengan isnad yang baik.

IBU DAN SAJADAH

Malam itu pukul 03.00 pagi saat semua terlelap tidur, terdengar suara pintu dari kamar Alvaridzie (Alva) 23 tahun, dia tidak sengaja terbangun karena ingin ke kamar mandi. Ketika Alva membuka pintu kamarnya untuk bergegas ke kamar mandi dia melihat ibunya yang sedang melaksanakan sholat di ruang TV.

Diapun berjalan perlahan agar tidak menggangu ibadah ibunya. Sesaat dia selesai ke kamar mandi dia tidak bergegas untuk segera masuk ke kamarnya, dia menunggu ibunya selesai sholat tahajud.

Tak lama kemudian ibunya pun selesai sholat lalu Alva menghampiri beliau sambil duduk disebelahnya. "Mah, kenapa belum tidur? Mamah sholat dari jam berapa, kok jam segini mamah belum tidur". Ucap Alva sambil merangkul ibunya yang masih mengenakan mukenah putih. "Mamah belum ngantuk nak, mamah pengen sholat soalnya pikiran mamah sedang tidak eanak". Balas ibunya Alva.

"Oh kalau begitu aku temenin mamah yah sampai jelang subuh, kebetulan aku juga udah kenyang mah tidurnya". Alva pun kemudian memegang tangan ibunya.

"Nak, mamah sebenarnya prihatin melihat kamu". 

"Kenapa mah?". Balas Alva sambil bingung.

"Seharusnya seumuran kamu sudah bisa kerja, dan sudah lulus kuliah". Terang ibunda Alva.

"Semenjak kejadian kamu di cutikan secara sepihak oleh kampus, pikiran mamah ga karuan, mamah malu dan mamah juga ga bisa menceritakan apa-apa lagi sama keluarga, terlebih mamah malu sama Suami mamah soalnya anaknya Putri yang udah kuliah bisa saja nanti malah duluan lulus kuliah dan kerja". Ujar ibunda Alva sambil meneteskan ari mata.

Putri adalah anak dari suami baru ibunya Alva, Ibunya Alva ditnggal meninggal suaminya sejak Alva masih duduk di bangku kelas 3 SMP. saat itu pula ibunda Alva sendiri membesarkan, mendidik dan memberikan pendidikan yang layak kepada Alva selama 5 tahun sebelum beliau menikah dengan Pria lain yang memiliki 3 anak. Alva sendiri adalah anak pertama dari 2 bersaudara. singkat cerita Alva seharusnya sudah lulus kuliah, namun karena ada masalah di kampus dia di cutikan sepihak oleh kampus sehingga dia harus menunda jadwal kelulusannya.

"Mah, maafin Alva yang ga bisa membuat mamah senang, keluarga senang, Alva sendiri sangat menyesali kejadian ini mah". Ujar Alva sambil meneteskan air mata.

"Setiap hari mamah mendoakan kamu dan Yudha (adik Alva) agar kalian bisa menjadi orang yang sukses dan berguna, terlebih mamah pengen melihat kamu jadi orang berpengaruh disini di desa ini".

"Mamah selalu berharap setelah sepeninggalan Papah kamu kalian menjadi anak Yatim yang sukses, anak yatim yang bisa dilihat oleh orang lain, mamah ga mau kamu kaya mamah yang hanya sekolah sampai SMP, cukup mamah saja yang merasakannya, mamah pengen anak mamah jauh lebih baik dari mamah. Dulu saat mamah masih sekolah mamah selalu dianggap remeh hanya karena mamah anak seorang Tukang Cukur rambut".

Mendengar cerita itu Alva semakin larut dalam tetesan air matanya

"Mamah dulu selalu dikucilkan, hanya kalangan orang kaya yang bisa sukses. Namun setelah sekolah mamah banting tulang demi keluarga, demi Abah, Mimi dan adik-adik mamah yang masih kecil. Mamah ga pernah sekolah sampai ke jenjang SMA, namun semua adik mamah alhamdulillah bisa sekolah, bahkan sampai kuliah dan ada yang menjadi Perawat di Rumah Sakit, semua itu berkat kerja keras mamah yang ikhlas untuk keluarga". Jelas ibunya sambil membelai rambut Alva.

"Mah, aku gagal untuk bisa seperti mamah, aku malu sama diri aku sendiri mah, aku ga pantes jadi bagian keluarga mamah, aku menyia-nyiakan waktu dan materi yang mamah perjuangkan untuk aku". Alva pun bercerita seraya menunduk.

"Sudahlah, mungkin ini sudah jalan yang Allah kasih untuk kita, kamu ga salah kok, mungkin saja mamah yang salah sehingga kita ditimpa masalah seperti ini, mungkin juga kamu yang belum maksimal, kamu harusnya bangga karena kamu masih memiliki mamah yang bisa berdiri sendiri tanpa bantuan orang lain, bisa kuliahkan kamu". Sambil mengusap dada Alva.

"Mamah beruntung juga masih memiliki kalian berdua, walaupun ada keluarga baru tapi yang ada dalam pikiran mamah itu hanya kalian berdua, mamah berdoa setiap hari, menangis diatas sajadah ini hanya untuk kalian, mamah yakin suatu saat nanti kalian bisa menjadi orang sukses dan bisa membuat mamah menangis bahagia".

Mendengar ucapan ibunya Alva pun semakin larut dalam kesedihan, pasalnya Alva adalah anak pertama, cucu pertama dan keponakan pertama, dia harus menjadi contoh yang baik bagi adik dan sepupunya. 

"Mamah iklhas kok, mamah ga menyalahkan siapapun, mamah tidak akan berhenti berdoa untuk kalian berdua, mamah juga ga akan berhenti disini, ingat nak kamu masih muda gunakan waktumu sebaik mungkin, untuk duniamu untuk akhiratmu, perbanyak doa kepada Allah agar kamu diberikan kemudahan dalam menjalani hidup ini".

"Iya mah, aku bangga memiliki ibu seperti mamah yang ga pernah mengeluh sedikitpun, aku bangga karena mamah masih setia mendoakan aku, walaupun sebenarnya aku jarang mendoakan mamah".

"Tidak apa-apa kok, mamah bersyukur diberikan anak yang nurut sama mamah saja itu sudah lebih adri cukup". Sambil tersenyum dan mengusapkan air mata di pipi Alva.

Tak terasa waktu sudah mendekati subuh dan adzan subuh pun berkumandang

"Mah, sudah subuh aku mau ambil wudlu dulu mau sholat". Alva langsung menuju kamar mandi untuk ambil air wudlu.

"Ya sudah cepetan mamah tunggu, nanti kamu jadi imam". Tegur ibunya Alva.

Semoga cerita ini bisa menginspirasikan temans yang senasib dengan Alva, dalam keadaan apapun sekalipun dalam keadaan sakit, seorang Ibu akan selalu setia mendoakan  anaknya waalupun anaknya jarang mendoakan ibunya.

DAMAI KATA

Keindahan itu disaat kita merasa bahagia bersama yang dicintai
Dan keburukan itu adalah dimana kita tidak bisa membahagiakan orang yang dicintai

Dalam doa pasti ada harapan, begitu pun dalam harapan pasti ada kekuatan
Kekuatan yang bisa menghantarkan kita kepada jalan untuk mendapatkan harapan itu

Tuhan mengajarkan kita untuk berusaha,
bukan mengajarkan kita untuk berputus asa,
Tuhan akan memberikan hasil dari usaha kita,
maka jangan pernah berhenti untuk berusaha mencapai impian kita


Kegagalan bukan satu-satunya penghalang untuk melanjutkan hidup
Kegagalan adalah warna dari sebuah perjalanan hidup

Bagaimana kita mengandalkan diri sendiri apabila kita tidak yakin atas apa yang kita lakukan?

Dalam hidup ini bukan suatu kebanggaan yang dicari dan didapatkan,
dalam hidup ini adalah bagaimana caranya untuk mempersembahkan yang terbaik yang bisa dibanggakan

Surga itu bukan untuk kita yang bermalas-malasan
Surga itu adalah tempat untuk kita yang berjuang bekerja keras

Langit bisa kita raih hanya dengan satu kali loncatan
Namun kesuksesan tidak akan bisa diraih hanya dengan satu kali perjuangan

Berjuang untuk mendapatkan hidup
Hidup untuk sebuah perjuangan
Cinta untuk hidup
Hidup untuk cinta dan perjuangan

Menjadi pemimpin adalah takdir kita
Menjadi sukses adalah impian kita
Namun apakah itu terjadi jika kita hanya DIAM?

Tuhan pun mengajarkan kita untuk berkerja
Namun Tuhan juga mengajarkan kita untuk Berdoa

CAHAYA ITU AKAN TERASA LEBIH TERANG DAN MENYINARI KITA ,
APABILA KITA SUDAH PERNAH JATUH TERJERUMUS DALAM KEGELAPAN YANG MENISTAKAN KITA.


Di dunia ini tidak ada yang bisa mengalahkan ambisi kita untuk MENANG
Sekalipun dia adalah seorang President.!!!

Kalah sesaat
Untuk menang seterusnya

Celah kegagalan hanya sedikit dari sebuah cacat dalam kesuksesan

Ketika Terang adalah kita
Saat itu pun gelap adalah kita

Berharap itu kedepan
Menyesal itu sudah terjadi
Harapan itu sekarang
Maka mulailah untuk melangkah

Ketika Tuhan menutup hati kita,
Hanya gelap yang ada dalam hidup kita
Ketika Tuhan membuka hati kita,
Optimist ada dalam nafas kita

Tuhan adalah Maha
Maha membuat nasib kita sengsara
Maha membuat nasib kita bahagia

Trilyunan berlian, emas, permata
tidak akan menggantikan satu tetes Air Susu Ibu
Bahkan seisi langit dan bumi pun tidak akan mampu membayar itu semua

Kebahagiaan adanya didalam diri kita
Bukan dari aturan main teman kita

Hidup itu bagai aliran air
Bila ditanah akan berubah warna
Bila dipasir akan keruh
Bila di kertas akan menghancurkan
Jadi, atur lah hidup kita menjadi air yang kita inginkan

Cinta adalah nafas
Cinta adalah langkah
Cinta adalah tatapan
Cinta adalah belaian
Cinta adalah perasaan

Rasa itu ada
Rasa itu indah
Rasa itu nyata
Rasa itu adalah?
Kamu dan cintamu

Diam tidak akan merubah apapun
sekalipun kau memutar dunia dengan berdiam diri

Bangkit dalam keterpurukan
adalah pribadi seorang pemenang

YAKINLAH BAHWA KITA ADALAH SEORANG PEMENANG.!

Sujudmu akan meruntuhkan kegelapan yang ada dalam hidupmu

Orang yang terjebak dalam kehinaan akan bisa bangkit untuk mengangkat dirinya
Namun orang yang sengaja masuk dalam kehinaan akan sulit mendapatkan cahaya

Dalam hitam ada putih
Dalam putih ada hitam
Dalam hidup ada berkah
Dalam hidup ada musibah

Tak selamanya tangisan itu sedih
Tak selamanya senyuman itu bahagia
Malaikat akan tersenyum ketika melihat kita berdoa
Malaikat akan berdoa ketika melihat kita melangkah
Malaikat akan bersama kita ketika kita UntukNYA

Basuhlah dirimu dengan air kesucian (wudlu)
Tundukkan patuhmu dengan merendah (sujud)
Angkatlah lenganmu dengan penuh harap (doa)
Maka Tuhan akan mendengarNYA (harapmu)

Jangan takut Tuhan akan selalu ada untuk kita (yang beriman)

Hakikat manusia tercipta untuk Beribadah


Disinilah (hati) Tuhan akan memberimu jalan kebenaran

SAMPAIKANLAH WALAUPUN ITU TERASA SAKIT..

Berdirilah, lalu letakkan tanganmu didada
Membungkuklah, lalu letakkan tanganmu dikaki
Bersimpulah, lalu letakkan tanganmu ditanah
Duduklah, lalu letakkan tanganmu dipaha
Kemudian bersila'lah, lalu angkat tanganmu
Dan, berodalah, maka Tuhan akan mendengarmu